Beberapa pemilik restaurant menanyakan batas waktu makan 20 menit yang diterapkan dalam limitasi aktivitas warga (PPKM) tingkat 4, yang berjalan mulai 26 Juli dan direncanakan usai pada 2 Agustus.
Sebuah keluh kesah tiba dari pemilik restaurant di Jakarta Barat, Tuti (44), yang menjelaskan limitasi kedatangan pengunjung sampai 20 menit enggak efisien dan cuman bakal menghalangi pemilik usaha dan konsumen setia. “Sangat sayang, orang bakal makan tergesa-gesa,” ucapnya dikutip Antaranews.
Peraturan Baru Dari PPKM Level 4 Di Indonesia
Kamu yakin pemilik restaurant bakal enggan untuk minta konsumen setia pergi demikian mereka melewati batasan 20 menit. Disamping itu, mencari saat yang dihabiskan oleh konsumen setia di tengah-tengah jam makan siang atau makan malam yang repot bakal susah, sambungnya.
Pemilik tempat tinggal makan tradisionil yang lain, Mujiati (52), di teritori Jakarta Timur mengumandangkan kedukaan Tuti, menambah jika mengaplikasikan peraturan jarak sosial dan masker muka yang pas telah cukup buat menahan penebaran COVID-19.
“Physical distancing, gunakan masker, dan bersihkan tangan cukup,” kata Mujiati.
Restaurant Akan Diperberlakukan Mobilisasi Pengurangan Pengunjung Dan Waktu
Ke-2 pemilik mengharap pemerintahan memberinya jalan keluar yang lebih bagus untuk pemilik restaurant dan ketentuan makan pada tempat sepanjang peraturan PPKM dilonggarkan.
Presiden Joko Widodo dengan cara resmi perpanjang limitasi mobilisasi atau dikenali dengan PPKM Tingkat 4 sampai 2 Agustus 2021. Menteri Koordinator Sektor Ekonomi Airlangga Hartarto menguraikan beberapa program bansos Covid-19 yang diputuskan pemerintahan.
Bantuan Dari Hasil Keputusan PPKM Darurat Level 4 Di Indonesia
“Bantuan sosial baru untuk warga kabupaten dan kota kita persiapkan di PPKM Tingkat 4,” kata Airlangga saat pertemuan jurnalis, Minggu, 25 Juli 2019.
Daftar program kontribusi itu sebagai berikut;
- Kartu Sembako yakni kontribusi bulanan sejumlah Rp200.000 sepanjang 2 bulan untuk 18,8 juta keluarga yang menerima bantuan.
- Kartu PPKM Sembako yakni kontribusi bulanan sejumlah Rp200.000 sepanjang enam bulan untuk 5,9 juta keluarga yang diusulkan oleh pemda.
- Ekstensi kontribusi kontan atau program BST sepanjang 2 bulan, dari Mei sampai Juni yang diteruskan pada Juli. Budget program sejumlah Rp6,14 triliun untuk 10 juta keluarga.
- Ekstensi bantuan paket internet sepanjang 5 bulan, mulai Agustus sampai Desember sejumlah Rp5,54 triliun untuk 38,1 juta yang menerima.
- Ekstensi program potongan harga listrik sepanjang 3 bulan, dari Oktober sampai Desember sejumlah Rp1,91 Triliun untuk 32,6 juta keluarga.
- Ekstensi pembebasan dari program harga dasar atau ongkos abonemen sepanjang tiga bulan, Oktober sampai Desember, sejumlah Rp0,42 Triliun untuk 1,14 juta keluarga.
- Tambahan budget sejumlah Rp10 triliun untuk program Kartu Prakerja (Rp1,2 triliun) dan BSU atau Kontribusi Bantuan Gaji sejumlah Rp8,8 triliun.
- Bansos beras masing-masing 10 kg untuk 28,8 juta keluarga. Pemerintahan bakal membagikan beras ke 20 juta keluarga pada tahapan 1 dan ke 8,8juta keluarga pada tahapan 2.
Bantuan tersebut akan sangat membantu seluruh kesejahteraa masyarakat di Indonesia. Karena peraturan ppkm darurat pastinya menghambat seluruh mobilisasi atas mata pencaharian dan ekonomi seluruh masyarakat.